Belajar Tanpa Batas, siapa saja bisa tahu asalkan ada kemauan. Mari saling menyebar Informasi yang bermanfaat untuk kebaikan bersama

Minggu, 07 Februari 2010
Bagaimana jika kompor tidak menyala ?
Pada kompor yang baru dipasang biasanya tidak langsung bisa menyala meskipun knop telah ditekan dan diputar:
- Tekan knop dan tunggu beberapa saat agar gas mengalir menggantikan udara yang mengisi slang
- Ketok-ketok slang dengan menggunakan tongkat kecil (gagang pisau)
- Cek regulator apakan sudah terpasang dengan baik dan goyang-goyang regulator tersebut supaya tidak tersumbat katupnya.
- Goncang-goncang tabung Elpiji supaya gas lebih lancar mengalir ke slang
- Coba penyalaan beberapa kali dengan memutar dan menekan knop pemantik kompor.
- Jika kompor tetap tidak bisa menyala segera tukarkan ke pangkalan terdekat yang sudah ditunjuk sebagai tempat penukaran kompor dengan membawa kartu pelanggan
Tips Penggunaan, Safety & Handling LPG
TIDAK BENAR !
Tabung Elpiji 3 kg memenuhi standard Safety SNI 19-1452-2001
- Tabung Elpiji 3 kg yang diproduksi sesuai standard dilengkapi:
- Katup pengaman (safety valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 18 kg/cm2
- Design tekanan maksimum tabung 110 kg/cm2 sedangkan tekanan gas Elpiji dalam tabung berkisar 5-6 kg/cm2
- Katup pengaman (safety valve) yang akan membuka sendiri pada tekanan 18 kg/cm2
- Setiap kali tabung gas Elpiji akan diisi ulang di FP Filling Plant Pertamina, SPPBE atau SPPEK tabung tersebut diperiksa akan kelayakan edarnya
- Setiap tabung Elpiji mempunyai masa edar 5 tahun sejak diproduksi dan kemudian setelah 5 tahun akan diuji ulang secara menyeluruh. Apabila kondisi tabung masih laik edar maka tabung tersebut akan diedarkan dan diisi Elpiji hingga 5 tahun mendatang. Akan tetapi jika sebelum 5 tahun menunjukkan tanda-tanda tidak layak edar (tabung berkarat penyok, bocor), tabung tersebut akan ditarik dan dilakukan pengujian ulang.
Bagaimana pemasangan kompor gas dan Tabung Elpiji 3 Kg?
b. Selanjutnya pasang regulator pada katup tabung Elpiji
c. Setelah regulator terpasang, putar knopnya searah jarum jam sebesar 90ohingga posisinya horizontal. Pastikan regulator tidak kendur atau dapat terlepas

d. Putar knop regulator searah jarum jam sebesar 90 derajat hingga posisinya vertikal agar gas Elpiji mengalir ke kompor. Periksa tabung dan kompor sebelum menggunakan. Selang harus terhindar dari panas dan tidak boleh tertindih.

Sabtu, 06 Februari 2010
CARA MEMBUAT RED MORE PADA BLOG
Saran saya, ketika anda melakukan Editting pada kode template, sebaiknya jangan memakai browser Internet Explorer terutama Internet Explorer 6, pakailah browser lain semisal FireFox ataupun Opera. Bagi yang belum mempunyai browser FireFox bisa mendownloadnya secara gratis di sini! dan untuk Opera bisa mendownloadnya di sini!, Kenapa jangan memakai Internet Explorer? ini merupakan pengalaman pribadi saya ketika melakukan editting sering menemukan pesan error ketika memakai IE, dan apabila memakai browser lain pesan Error tersebut tidak muncul (proses edtting sukses), dan saya pernah membaca di blogger forum banyak yang melaporkan isu ini dan pihak blogger sendiri menyarankan untuk sementara memakai browser lain selain IE (maaf lupa catat alamat link nya).
Bagi yang belum sukses membuat fungsi read more..., coba ikuti langkah berikut ini :
Langkah #1
* Sign in di blogger dengan id anda.
* Klik Pengaturan
* Klik Format
* Pada layar paling bawah, ada text area kosong disamping tulisan Template Posting, isi tesxt area kosong tersebut dengan kode di bawah ini :
* Klik tombol Simpan Pengaturan
Pemasangan kode ini di maksudkan agar pada saat posting artikel, kode tersebut langsung muncul tanpa harus menuliskan terlebih dahulu, jadi membantu kita agar tidak harus selalu mengingat kode tersebut.
Agar Ditolong Allah
Saudaraku, jangan panik jika usaha yang kita lakukan belum menemukan keberhasilan. Jangan heran bila yang kita cita-citakan di tahun kemarin belum tercapai. Karena bisa jadi, apa yang kita inginkan belum saatnya dikabulkan Allah, atau bisa jadi usaha yang kita lakukan belum maksimal. Namun, ada satu hal yang betul-betul perlu kita renungkan, jangan-jangan kita masih berlumur dosa sehingga pertolongan Allah enggan menyapa.
Untuk itu, ada tiga hal yang wajib kita amalkan agar layak ditolong Allah. Itu dikenal dengan 3 T. T pertama adalah taubat. Pertolongan Allah akan tercurah kepada orang-orang yang mau merendahkan diri seraya mengakui kesalahan dihadapan Allah. Ada empat syarat taubat, diantaranya: menyesal untuk tidak mengulangi apa yang telah diperbuat, memohon ampun kepada Allah, bertekad untuk tidak mengulanginya, dan mengiringinya dengan amal shalih. Bagi ahli taubat, telah Allah janjikan ketentraman, diberikan jalan keluar, dan dimudahkan rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka. Salah satu rezeki ini dapat berupa pertolongan Allah.
T kedua adalah taat. Taat dapat berarti patuh seraya bersungguh-sungguh menjalankan perintah Allah. Siapa pun yang ingin ditolong Allah maka ia harus bersungguh-sungguh meningkatkan ibadah dengan tidak mensia-siakan shalat berjamaah. Disempurnakan dengan amalan sunnah tahajud, dhuha, rawatib, perbanyak sedekah, santuni fakir miskin, biasakan shaum sunnah. Semakin dekat kita dengan Allah, Insya Allah akan semakin dekat pada datangnya pertolongan Allah.
T ketiga adalah tawakal. Usaha yang kita lakukan, harapan yang kita tekadkan belum tentu sesuai dengan keinginan dan harapan Allah. Karena bisa jadi baik menurut kita, belum tentu baik menurut Allah. Untuk itu menggantungkan diri sepenuhnya pada ketentuan Allah menjadi keharusan.
Saudaraku, gantungkan semua usaha, harapan semata-mata untuk mencari keridhaan-Nya. Dengan ridha-Nya diharapkan pertolongan Allah akan segera menyapa. Wallahu’alam bishawab.
sumber : cyberMQ
Belajar dari Wajah
Ketika pagi menyingsing, misalnya, tekadkan dalam diri: "Saya ingin tahu wajah yang paling menenteramkan hati itu seperti apa? Wajah yang paling menggelisahkan itu seperti bagaimana?" Karena pastilah hari ini kita akan banyak bertemu dengan wajah orang per orang. Ya, karena setiap orang pastilah punya wajah. Wajah istri, suami, anak, tetangga, teman sekantor, orang di perjalanan, dan sebagainya. Nah, ketika kita berjumpa dengan siapa pun hari ini, marilah kita belajar ilmu tentang wajah.
Subhanallah, pastilah kita akan bertemu dengan beraneka macam bentuk wajah. Tiap wajah ternyata dampaknya berbeda-beda kepada kita. Ada yang menenteramkan, ada yang menyejukkan, ada yang menggelikan, ada yang menggelisahkan, dan ada pula yang menakutkan. Lho, kok menakutkan? Kenapa? Apa yang menakutkan karena bentuk hidungnya? Tentu saja tidak! Sebab ada yang hidungnya mungil tapi menenteramkan. Ada yang sorot matanya tajam menghujam, tapi menyejukkan. Ada yang kulitnya hitam, tapi penuh wibawa.
Pernah suatu ketika berjumpa dengan seorang ulama dari Afrika di Masjidil Haram. Subhanallah, walaupun kulitnya tidak putih, tidak kuning, tetapi ketika memandang wajahnya, sejuk sekali! Senyumnya begitu tulus meresap ke relung kalbu yang paling dalam. Sungguh bagai disiram air sejuk menyegarkan di pagi hari.
Ada pula seorang ulama yang tubuhnya mungil, dan diberi karunia kelumpuhan sejak kecil. Namanya Syekh Ahmad Yassin, pemimpin spiritual gerakan Intifadah, Palestina. Ia tidak punya daya, duduknya saja di atas kursi roda. Hanya kepalanya saja yang bergerak. Tapi, saat menatap wajahnya, terpancar kesejukan yang luar biasa. Padahal, beliau jauh dari ketampanan wajah sebagaimana yang dianggap rupawan dalam versi manusia. Tapi, ternyata dibalik kelumpuhannya itu beliau memendam ketenteraman batin yang begitu dahsyat, tergambar saat kita memandang sejuknya pancaran rona wajahnya.
Nah, saudaraku, kalau hari ini kita berhasil menemukan struktur wajah seseorang yang menenteramkan, maka caru tahulah kenapa dia sampai memiliki wajah yang menenteramkan seperti itu. Tentulah, benar-benar kita akan menaruh hormat. Betapa senyumannya yang tulus; pancaran wajahnya, nampak ingin sekali ia membahagiakan siapa pun yang menatapnya. Dan sebaliknya, bagaimana kalau kita menatap wajah lain dengan sifat yang berlawanan; (maaf, bukan bermaksud meremehkan) ada pula yang wajahnya bengis, struktur katanya ketus, sorot matanya kejam, senyumannya sinis, dan sikapnya pun tidak ramah. Begitulah, wajah-wajah dari saudara-saudara kita yang lain, yang belum mendapat ilmu, bengis dan ketus. Dan ini pun perlu kita pelajari.
Ambillah kelebihan dari wajah yang menenteramkan, yang menyejukkan tadi menjadi bagian dari wajah kita. Buang jauh-jauh raut wajah yang tidak ramah, tidak menenteramkan, dan yang tidak menyejukkan.
Tidak ada salahnya jika kita evalusi diri di depan cermin. Tanyalah, raut seperti apakah yang ada di wajah kita ini? Memang ada diantara hamba-hamba Allah yang bibirnya di desain agak berat ke bawah. Kadang-kadang menyangkanya dia kurang senyum, sinis, atau kurang ramah. Subhanallah, bentuk seperti ini pun karunia Allah yang patut disyukuri dan bisa jadi ladang amal bagi siapa pun yang memilikinya untuk berusaha senyum ramah lebih maksimal lagi.
Sedangkan bagi wajah yang untuk seulas senyum itu sudah ada, maka tinggal meningkatkan lagi kualitas senyum tersebut, yaitu untuk lebih ikhlas lagi. Karena senyum di wajah, bukan hanya persoalan menyangkut ujung bibir saja, tapi yang utama adalah, ingin tidak kita membahagiakan orang lain? Ingin tidak kita membuat di sekitar kita tercahayai? Nabi Muhammad saw memberikan perhatian yang luar biasa kepada setiap orang yang bertemu dengan beliau sehingga orang itu merasa puas. Kenapa puas? Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad saw bila ada orang yang menyapanya, menganggap orang tersebut adalah orang yang paling utama di hadapan beliau. Sesuai kadar kemampuannya.
Walhasil, ketika Nabi saw berbincang dengan siapa pun, maka orang yang diajak berbincang ini senantiasa menjadi curahan perhatian. Tak heran bila cara memandang, cara bersikap, ternyata menjadi atribut kemuliaan yang beliau contohkan. Dan itu ternyata berpengaruh besar terhadap sikap dan perasaan orang yang diajak bicara.
Ada pun kemuramdurjaan, ketidakenakkan, kegelisahan itu muncul karena kita belum menganggap orang yang ada dihadapan kita orang yang paling utama. Makanya, terkadang kita melihat seseorang itu hanya separuh mata, berbicara hanya separuh perhatian. Misalnya, ketika ada seseorang yang datang menghampiri, kita sapa orang itu sambil baca koran. Padahal, kalau kita sudah tidak mengutamakan orang lain, maka curahan kata-kata, cara memandang, cara bersikap, itu tidak akan punya daya sentuh. Tidak punya daya pancar yang kuat.
Orang karena itu, marilah kita berlatih diri meneliti wajah, tentu saja bukan maksud untuk meremehkan. Tapi, mengambil tauladan wajah yang baik, menghindari yang tidak baiknya, dan cari kuncinya kenapa sampai seperti itu? Lalu praktekkan dalam perilaku kita sehari-hari. Selain itu belajarlah untuk mengutamakan orang lain!
sumber : mqcyber
Mudah-mudahan kita dapat mengutamakan orang lain di hadapan kita, walaupun hanya beberapa menit, walaupun hanya beberapa detik, subhanallah.